Untuk menjadikan kripto aset yang menguntungkan, ada banyak cara. Ini disebabkan fakta bahwa kripto adalah sebuah aset yang memiliki berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan selain investasi dan trading. Salah satunya adalah staking. Apa itu staking kripto? Apa modal dan risikonya? Jika Anda tertarik, Bisnispedia akan mencoba membahasnya secara menyeluruh di sini.
Apa Itu Staking Kripto?
Baca Juga: 14 Rekomendasi Crypto Hari Ini yang Naik Ratusan Persen dan Layak untuk Dibeli
Staking kripto adalah salah satu cara guna memperoleh keuntungan dan juga pendapatan pasif dari investasi kripto. Ini adalah istilah yang mengacu pada proses di mana Anda secara aktif berpartisipasi dalam validasi transaksi di dalam blockchain PoS atau Proof of Stake.
Staking memungkinkan anda untuk bisa memperoleh passive income dalam bentuk bunga atau reward. Konsep ini juga akan memudahkan anda untuk memiliki diversifikasi pendapatan aset digital lho!.
Apakah Staking Menguntungkan?
Bagi anda yang ingin mendapatkan penghasilan pasif melalui aset kripto, staking, terutama bagi anda yang tidak memiliki waktu untuk memantau pergerakan harga secara terus-menerus, bisa menjadi pilihan yang bagus.
Untuk melakukan staking, aset dikunci. Anda akan menerima bunga atas aset yang dikunci di masa mendatang. Sekali melihatnya, tampak sangat sederhana dan menguntungkan. Namun, staking juga memiliki kekurangan dan risiko.
Sebelum memutuskan untuk melakukan staking, lakukan penelitian terlebih dahulu untuk memastikan bahwa platform yang Anda pilih adalah yang terpercaya. Karena mekanisme ini memaksa Anda untuk mengunci aset kripto Anda selama waktu tertentu. Artinya, Anda tidak dapat menjual koin tersebut selama waktu tertentu.
Hal ini pasti dapat merugikan Anda. Karena Anda kehilangan kesempatan ketika nilai aset kripto tengah meningkat. Anda juga tidak dapat menjual aset dan mengambil cut loss ketika harganya turun. Namun, jika Anda seorang hodler, staking adalah strategi yang tepat untuk Anda.
Risiko Staking Crypto
Salah satu risiko yang terkait dengan bertaruh crypto adalah kemungkinan terjadi kecelakaan keamanan siber yang dapat menghapus token yang telah Anda bertaruh dalam pertukaran atau dompet crypto online tertentu. Untuk menghindari risiko ini, beberapa investor crypto telah memilih untuk melakukan cold staking, yang berarti menyimpan token Anda di perangkat keras seperti hard drive.
Melindungi aset crypto Anda dari serangan dunia maya dapat dicapai dengan menyimpannya dengan dingin. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa hardware tidak akan dapat terhubung ke internet. Namun, kehilangan atau kerusakan hardware juga merupakan salah satu risiko saat menggunakan teknik cold staking.
Risiko lain dari staking crypto ini adalah adanya potensi penurunan harga pada aset crypto pada masa periode staking. Karena staking mengunci aset kripto, Anda tidak akan dapat melikuidasi kepemilikan mereka jika pasar kripto turun.
Manfaat Staking pada Kripto
Staking adalah cara lain untuk mendapatkan uang tambahan tanpa menggunakan teknologi canggih. Staking adalah cara menambang bitcoin tanpa menggunakan peralatan seperti komputer.
Anda dapat menyimpan uang ke wallet kripto untuk mengamankan dan meningkatkan dukungan operasi jaringan blockchain. Untuk menyederhanakannya, staking adalah proses mengunci jenis cryptocurrency untuk mendapatkan reward.
Cara Kerja Staking Kripto
Sederhananya, gagasan staking dapat membantu Anda secara pasif menghasilkan uang dengan berdagang aset kripto. Metodenya adalah menyimpan aset Anda di dalam wallet yang sudah memiliki fitur atau layanan staking. Simak juga fakta unik tentang staking kripto
Dengan menggunakan algoritma PoS, aset yang Anda miliki akan disimpan dan dikunci di dalam blockchain. Jangan khawatir, aset tersebut hanya akan terkunci dalam jangka waktu tertentu.Keuntungan yang Anda peroleh tergantung pada harga aset yang Anda kunci, jumlah aset yang Anda kunci, dan durasi.
Dengan demikian, Anda dapat mengunci aset untuk waktu yang diinginkan. Melakukan validasi transaksi, mereka akan menerima imbalan. Sebelum menjadi validator, Anda harus memahami aturan setiap PoS karena setiap PoS memiliki aturan sendiri.
Jenis Dompet untuk Staking
1. Exodus
Exodus wallet tidak benar-benar sebuah “dompet bitcoin”; itu adalah jenis software baru. Daniel Castagnoli dan JP Richardson membuat dompet kripto yang mudah digunakan. Jika Anda seorang pemula dalam dunia kripto, Exodus adalah pilihan yang tepat. Saat ini, Anda sudah dapat memakaiExodus guna menambah sejumlah besar koin seperti Bitcoin, Wings, 0X, Aragon, dan masih banyak lagi.
Salah satu fitur yang membedakan Exodus Wallet dari jenis dompet kripto lainnya adalah tampilannya yang sederhana dikombinasikan dengan fitur ramah pengguna. bahkan bagi pengguna pemula. Anda juga dapat mengirim dan menerima aset dengan fitur Exodus Wallet.
Sebagian besar orang tahu bahwa tampilan portfolio cukup lengkap karena memiliki opsi untuk trading hingga fitur pemulihan atau pengembalian. Jika Anda tertarik, platform wallet Exodus memungkinkan Anda terus melakukan trading kripto dengan sistem pertukaran yang disebut Shapeshift.
Meskipun harganya tidak serendah Bittrex, sistem ini memungkinkan pertukaran uang dengan lebih cepat dan mudah. Namun, Anda dapat menggunakan platform Exodus untuk membeli berbagai mata uang kripto jika Anda ingin menjadi trader non-profesional.
Salah satu kelebihan dari Exodus Wallet adalah fitur backup, yang memungkinkan pengguna tetap dapat mengakses akun kripto menggunakan sistem passphrase biasa. Meskipun memiliki banyak kelebihan, fitur ini bukan wallet yang sempurna karena tidak memiliki fitur autentikasi dua faktor, yang membuatnya cukup rentan terhadap serangan hacker.
2. Ledger
Ledger adalah dompet kripto lain yang sudah tersedia. seperti dompet kripto pada umumnya, menyimpan koin kripto kita. Orang menggunakan perangkat keras seperti Ledger untuk mencegah pencuri yang dapat mengakses akun mereka.
Menariknya, ledger adalah jenis dompet bitcoin yang harganya hanya berkisar antara satu juta dan dua juta dolar. Ledger tersedia di berbagai platform e-commerce dalam dan luar negeri.
Meskipun mudah diakses, Ledger memiliki beberapa kekurangan karena waktu pengiriman yang lama. Sebenarnya, perangkat keras atau hardware yang memiliki sistem keamanan tingkat tinggi dapat menggunakan Ledger Wallet.
Saat ini, Ledger menyimpan 1337 mata uang digital, 1256 token, dan 81 jenis koin. Anda harus mengunduh program ini untuk mengatur aset digital yang Anda miliki dan tersimpan di Ledger jika Anda ingin menggunakannya.
Pemasangan rekening umumnya membutuhkan waktu sekitar satu jam, dan Anda dapat menggunakan beberapa perangkat, seperti rekening, komputer, jaringan internet, konektor USB, dan smartphone jika dibutuhkan.
3. Trust Wallet
Selain itu, Anda dapat menggunakan dompet multi-koin ini di perangkat seluler yang berjalan pada sistem operasi Android atau iOS. Cara pengaturan dompet ini hampir sama dengan dompet lain; setelah mengunduhnya, Anda dapat memasang dan mengirim sejumlah uang kripto ke alamat staking yang dipilih.
Saat ini, Anda dapat melakukan staking koin ke sejumlah koin kripto yang tersedia di trust wallet, seperti Callisto, TRON, Tezos, Algorand, TomoChain, IoTEX, dan VeChain. Namun, tampaknya Trust Wallet akan menyediakan lebih banyak lagi jenis kripto.
4. Atomic Wallet
Salah satu contoh dompet digital yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai jenis mata uang kripto adalah atomic wallet. Menariknya, dompet ini juga dapat digunakan pada berbagai sistem operasi, seperti MacOS, Windows, Debian, Ubuntu, Fedora, serta berbagai sistem operasi ponsel, seperti iOS dan Android.
Sejak 2018, Atomic Wallet masih merupakan dompet kripto. Anda harus transfer koin ke bagian alamat bertaruh yang sudah ada di Atomic Wallet terlebih dahulu jika Anda ingin mendapatkan keuntungan dari sistem bertaruh koin. Anda kemudian akan menerima hadiah dan dapat mengubahnya menjadi aset digital seperti FIAT.
Perbedaan Staking dan Mining Kripto
Dilansir dari Wikipedia, Mata uang kripto adalah aset digital yang dibuat untuk berfungsi sebagai media pertukaran dengan menggunakan kriptografi yang kuat untuk menjamin transaksi keuangan, mengawasi proses pembuatan unit tambahan, dan memastikan bahwa aset ditransfer dengan benar.
Staking dan mining crypto berbeda secara konseptual. Selain itu, Anda dapat melihatnya melalui poin berikut. Mining kripto: proses menambang aset kripto menggunakan komputer canggih. Sebaliknya, mengunci aset kripto pada blockchain dalam jangka waktu tertentu untuk digunakan sebagai aset investasi jangka panjang dikenal sebagai stake kripto.
Konsep staking dan deposito mirip. Anda menentukan jangka waktu aset setelah menyimpan jumlah tertentu. Kemungkinan mendapatkan hasil yang tinggi berkorelasi positif dengan lama dan volume aset yang dikunci. Crypto mining, di sisi lain, adalah proses mendapatkan aset dengan menggunakan perangkat komputer yang memiliki software dan hardware tertentu.
Jenis-Jenis Staking Kripto
1.Solo Staking
Jenis pertama untuk staking crypto yaitu solo staking. Nah, jenis pertama biasanya cocok untuk mereka yang sudah berpengalaman dengan cryptocurrency, terutama staking karena tingkat kerumitannya yang tinggi.
2. Staking Pool
Jika Anda bosan dengan solo staking, Anda dapat memilih staking pool. Pool memiliki tingkat kerumitan yang lebih rendah dibandingkan dengan solo staking. Stalking pool adalah kelompok pemegang aset yang bekerja sama untuk berbagi sumber daya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan peluang validasi blok dan memungkinkan mereka untuk menerima reward.
3. Exchange
Exchange mungkin pilihan terbaik untuk pemula. Metode ini sangat mudah digunakan.Pertama, pilih bursa atau pertukaran untuk staking. Namun, pastikan bursa yang Anda pilih sudah memiliki fitur staking.
Setelah memilih bursa, Anda hanya perlu mendaftar, verifikasi, memilih koin, dan kemudian deposit. Anda dapat memulainya segera dan mendapatkan hasilnya setelah itu. Itu mudah, bukan?
Baca Juga: Panduan Pemula: Tips Staking Crypto yang Menguntungkan dan Menjanjikan
Implementasi Staking Coin
Salah satu langkah yang perlu Anda lakukan dalam proses staking adalah memilih staking pool yang mudah digunakan dan menawarkan berbagai jenis layanan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Terdapat banyak pilihan yang tersedia saat ini.
Anda kemudian dapat mulai memilih koin kripto mana yang ingin Anda gunakan untuk staking. Setiap aset kripto biasanya memiliki nilai return yang berbeda, dan untuk mencapai nilai tersebut, setidaknya ada jumlah aset yang dapat dikunci.
Ketika Anda ingin memulai bermain koin, ada baiknya Anda melakukan penelitian sederhana tentang jenis aset kripto yang kira-kira akan menghasilkan uang. Salah satu hal penting lagi adalah bahwa saat melakukan staking, koin yang dipilih harus merupakan aset kripto yang memiliki kemampuan untuk menerima Proof Of Stake (PoS). Dalam situasi ini, Anda tidak dapat menggunakan bitcoin.
Ketika Anda sudah memilih jenis aset kripto yang ingin Anda gunakan, Anda bisa melihat wallet. Anda masinh bingung? Apa sih sebenarnya fungsi dari wallet ini ? Wallet sendiri berfungsi sebagai tempat penyimpanan selama proses staking.
Mengingat bahwa tidak semua aset kripto dapat digunakan pada wallet yang sama, sangat penting untuk memilih mana wallet yang mendukung jenis kripto yang sesuai dengan pilihan anda. Ketika Anda mencari tahu tentang staking nantinya, Anda akan mendapatkan informasi tentang wallet mana yang sesuai dengan aset kripto yang Anda pilih.
Cara Staking Kripto untuk Pemula
Anda harus tahu bagaimana kerjanya untuk lebih memahami secara jelas. Staking sendiri dapat dilakukan melalui dompet aset kripto yang Anda miliki atau melalui beberapa bursa yang menyediakan layanan ini. Selain itu, Anda harus memahami mekanisme PoS, juga dikenal sebagai Proof of Stake.
PoS memiliki fungsi untuk validasi transaksi yang mengacu pada konsensus terdistribusi, yang dilakukan dengan melihat jumlah aset digital kripto. Delegated Proof of Stake, juga dikenal sebagai DPoS, memungkinkan pengguna melakukan sistem voting dan mengalokasikan saldo token yang mereka miliki sebelumnya.
Delegasi yang dimaksud akan menggunakan blockchain untuk mengelola sistem operasi. Mereka yang melakukan staking aset kripto disebut validator, dan mereka akan mendapatkan keuntungan setelah memvalidasi suatu transaksi. Implementasi sederhananya terdiri dari memilih staking pool yang sesuai dengan preferensi Anda, lalu memilih koin aset kripto mana yang ingin di-staking.
Besar keuntungan yang ditawarkan oleh setiap aset kripto berbeda-beda, sehingga dapat disesuaikan dengan jumlah dana yang Anda miliki saat ini. Seperti yang disebutkan sebelumnya, setiap aset kripto yang akan di-staking harus memiliki Proof of Stake.
Dengan demikian, Bitcoin tidak dapat dianggap sebagai opsi untuk di-staking. Setelah itu, pilih dompet untuk disimpan selama proses staking. Ingatlah bahwa tidak semua dompet mendukung semua jenis aset kripto yang Anda pilih.
Sistem Perhitungan Reward pada Staking
Tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana sistem reward ini bekerja. Untuk menghitung reward staking, setiap jaringan blockchain biasanya menggunakan metode yang berbeda. Namun, secara umum, ada beberapa metode staking koin yang dapat digunakan untuk menentukan jenis reward.
Tingkat inflasi, jumlah total staking dalam jaringan blockchain, banyaknya koin yang Anda gunakan dalam validator, dan waktu yang dibutuhkan oleh validator untuk melakukan staking adalah beberapa dari hal-hal tersebut.
Reward biasanya diberikan dalam bentuk jumlah persentase tetap pada beberapa jaringan blockchain. Selanjutnya, hadiah didistribusikan melalui tahap yang disebut inflasi. Tahap ini dimaksudkan untuk mendorong pengguna untuk segera menghabiskan koin daripada menyimpannya. Saat ini, jadwal dan prosedur perhitungan hadiah adalah informasi publik yang dapat diakses oleh siapa saja.
Keuntungan Sistem Staking
Apakah sebenarnya staking kripto adalah salah satu bisnis yang menghasilkan uang? Ya, itu benar-benar cukup banyak. Dengan melakukan staking, Anda dapat mendapatkan penghasilan pasif tanpa harus terus melakukan mining atau trading crypto.
Selain itu, keuntungan dari melakukan staking adalah memiliki risiko yang lebih kecil daripada melakukan mining atau trading. Anda hanya membutuhkan modal awal yang kecil jika ingin staking. Selain itu, Anda tidak perlu membeli komponen komputer yang memiliki teknologi canggih seperti penggalian.
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu staking coin dalam perdagangan cryptocurrency di sini. Selain dari trading, Anda dapat mendapatkan keuntungan tambahan secara pasif dengan melakukan staking. Tidakkah itu menguntungkan? Tunggu apa lagi, yuk mulai aktivitas perdagangan kripto Anda sekarang juga bersama Bisnis.pedia!